Al Quran diturunkan oleh Allah lewat malaikat Jibril yang diiringi para malaikat lainnya kepada orang-orang yang berpuasa.

Dalam makna yang tersirat, bahwa kita harus beriman bahwa makna (isi) Al Quran
diturunkan oleh Allah lewat malaikat Jibril yang diiringi para malaikat lainnya kepada orang-orang yang berpuasa. Bukan yang sembarangan dalam berpuasanya, melainkan orang-orang yang meningkatkan terus kualitas berpuasanya secara bertahap di etape 1, etape 2 dan etape 3. Al Qur'an adalah petunjuk bagi manusia. Tapi, tidak semua orang bisa memperoleh pelajaran dan hikmah dari padanya, kecuali orang-orang yang beriman dan membersihkan hatinya. Disinilah konteksnya, bahwa orang yang berpuasa di 10 hari terakhir bisa bertemu dengan Lailatul Qodar saat-saat turunnya al Qur'an. Coba lihat sejarah Rasulullah saw pada saat mau menerima wahyu pertama di Gua Hira'. Beliau banyak 'berpuasa' dan melakukan tafakur untuk membersihkan hatinya. Demikian pula, setelah menerima wahyu pertama itu (QS. Al'Alaq: 1-5), Rasulullah masih juga diperintahkan oleh Allah untuk bangun malam, banyak membaca al Quran untuk membersihkan hatinya. Kenapa demikian? Karena kata Allah, beliau bakal menerima wahyu-wahyu berikutnya berupa kalimat kalimat yang'berat'.

QS. Muzzammil : 1-6

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ {1}قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا 2}نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا {3}أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا {4}إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا {5}إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَأَقْوَمُ قِيلًا {6
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kocuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.

Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Ayat-ayat di alas adalah wahyu yang diturunkan Allah di urutan kedua sesudah QS Al'Alaq: 1-5. Dan menariknya, di situ Allah memerintahkan nabi agar memperbanyak bangun malam, agar lebih siap untuk menerima wahyu-wahyu berikutnya.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1}خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2}اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ {3}الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ {4}عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ {5}

Dalam hadis sahih riwayat Bukhari dinyatakan bahkan Nabi SAW. datang ke gua Hira' suatu gua yang terletak di atas sebuah bukit di pinggir kota Mekah untuk berkhalwat beberapa malam. Kemudian sekembali beliau pulang mengambil bekal dari rumah istri beliau, Khadijah, datanglah jibril kepada beliau dan menyuruhnya membaca. Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca" Jibril merangkulnya sehingga Nabi merasa sesak nafas. Jibril melepaskannya; sambil berkata: "Bacalah". Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca". Lalu. dirangkulnya lagi dan dilepaskannya sambil berkata: "Bacalah". Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca" sehingga Nabi merasa payah, maka Jibril membacakan ayat 1 sampai ayat 5 surah Al `Alaq yang artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari (sesuatu) yang melekat. Bacalah!. dan Tuhanmu Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.


Lalu Nabi SAW. dengan gemetar dan ketakutan pulang menemui istri beliau dan mengatakan: "Selimutilah aku! Selimutilah aku!". Nabi terus diselimuti sehingga hilanglah kegelisahannya. Lalu beliau menceritakan kepada Khadijah apa yang terjadi dan beliau menambahkan: "Aku sangat khawatir apa yang akan terjadi atas diriku" Khadijah berkata: "Tak usah khawatir; malah seharusnya engkau gembira; demi Allah, sekali-kali Tuhan tidak akan menyusahkanmu. Engkau menghubungkan silaturrahmi, berbicara benar. membantu orang-orang yang tidak mampu, menghormati tamu dan meringankan kesulitan-kesulitan penderita". Kemudian Khadijah membawa Nabi SAW. menemui Waraqah bin Naufal (anak paman Khadijah). Waraqah bin Naufal adalah seorang beragama Nasrani. Ia banyak menulis buku yang berbahasa Arab dan bahasa Ibrani yang berasal dari Injil. Ia adalah seorang tua lagi buta. Khadijah berkata kepadanya: "Wahai anak pamanku, dengarlah cerita dari anak saudaramu ini!". Lalu Waraqah bertanya: "Apakah yang ingin engkau ketahui wahai anak saudaraku?". Lalu Nabi SAW. menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi di gua Hira'. Kemudian Waraqah berkata: "Itu adalah Jibril yang pernah datang menemui Isa A.S.; sekiranya saya ini seorang pemuda yang tangkas dan kiranya saya masih hidup ketika kaummu mengusirmu", maka Nabi bertanya: "Apakah mereka akan mengusir aku?". Jawab Waraqah: "Ya! hanya sedikit yang mengemban apa yang engkau bawa ini dan banyak yang memusuhinya, maka jika aku masih kuat hidup di waktu itu pasti aku akan membantumu sekuat-kuatnya". Tidak lama sesudah itu Waraqahpun meninggal dunia. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadis tersebut jelaslah bahwa lima ayat pertama surah Al `Alaq ini adalah ayat-ayat Alquran yang pertama kali diturunkan sebagai rahmat dan panggilan Allah yang pertama kali yang dihadapkan kepada Nabi SAW. Adapun ayat-ayat lainnya diturunkan sesudah tersiarnya berita kerasulan Nabi SAW. dan sesudah Nabi mulai mengajak orang-rang beriman kepadanya. Ajakan Nabi ini pada mulanya disambut oleh sebahagian kecil orang-orang Quraisy, sedang kebanyakan mereka mengejek-ejek orang yang telah beriman dan berusaha agar jangan beriman kepada agama yang di bawa Muhammad dari Tuhannya. Allah menyuruh Nabi agar membaca sedang beliau tidak pandai membaca dan menulis, maka dengan kekuasaan Allah ini beliau dapat mengikuti ucapan Jibril. Dan Allah akan menurunkan kepadanya suatu Kitab yang akan menjadi petunjuk bagi manusia. Maksudnya, bahwa Allah yang menjadikan dan menciptakan seluruh makhluk Nya dari tidak ada kepada ada, sanggup menjadikan Nabi-Nya pandai membaca tanpa belajar.

Dalam ayat ini (2), Allah mengungkapkan cara bagaimana ia menjadikan manusia, yaitu manusia sebagai makhluk yang mulia dijadikan Allah dari sesuatu yang melekat dan diberinya kesanggupan untuk menguasai segala sesuatu yang ada di bumi ini serta menundukkannya untuk keperluan hidupnya dengan ilmu yang diberikan Allah kepadanya. Dan Dia berkuasa pula menjadikan insan kamil di antara manusia, seperti Nabi SAW. yang pandai membaca walaupun tanpa belajar. Dalam ayat (3) ini Allah SWT memerintahkan kembali Nabi-Nya untuk membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali dengan mengulang-ngulangi dan membiasakannya, maka seakan-akan perintah mengulangi bacaan itu berarti mengulang-ulangi bacaan yang dibaca dengan demikian isi bacaan itu menjadi satu dengan jiwa Nabi SAW

Nabi SAW. dapat membaca adalah dengan kemurahan Allah. Dia mengabulkan permintaan orang - orang yang meminta kepada-Nya, maka dengan limpahan karunia-Nya dijadikan Nabi-Nya pandai membaca. Dengan demikian hilanglah keuzuran Nabi SAW. yang beliau kemukakan kepada Jibril ketika menyuruh beliau membaca: "Saya tidak pandai membaca, karena saya seorang buta huruf yang tak pandai membaca dan menulis".

Kemudian dengan ayat (4) Allah menerangkan bahwa Dia menyediakan kalam sebagai alat untuk menulis, sehingga tulisan itu menjadi penghubung antar manusia walaupun mereka berjauhan tempat. sebagaimana mereka berhubungan dengan perantaraan lisan. Kalam sebagai benda padat yang tidak dapat bergerak dijadikan alat informasi dan komunikasi, maka apakah sulitnya bagi Allah menjadi Nabi-Nya sebagai manusia pilihan-Nya bisa membaca, berorientasi dan dapat pula mengajar. Allah menyatakan bahwa Dia menjadikan manusia dari 'Alaq lalu diajarinya berkomunikasi dengan perantaraan kalam. Pernyataan ini menyatakan bahwa manusia diciptakan dari sesuatu bahan hina dengan melalui proses, sampai kepada kesempurnaan sebagai manusia sehingga dapat mengetahui segala rahasia sesuatu, maka seakan-akan dikatakan kepada mereka, "Perhatikanlah hai manusia bahwa engkau telah berubah dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang paling mulia, hal mana tidak mungkin terjadi kecuali dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana menciptakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. (Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris a.s.

Kemudian dalam ayat ini Allah menambahkan keterangan tentang limpahan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada manusia, bahwa Allah yang menjadikan Nabi-Nya yang tidak terhingga kepada manusia, bahwa Allah yang menjadikan Nabi-Nya pandai membaca. Dialah Tuhan yang mengajar manusia bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya yang menyebabkan dia lebih utama dari pada binatang-binatang, sedangkan manusia pada permulaan hidupnya tidak mengetahui apa-apa. Oleh sebab itu apakah menjadi suatu keanehan bahwa Dia mengajar Nabi-Nya pandai membaca dan mengetahui bermacam-macam ilmu pengetahuan serta Nabi SAW. sanggup menerimanya.

Dengan ayat-ayat ini terbuktilah tentang tingginya nilai membaca, menulis dan berilmu pengetahuan. Andaikata tidak karena kalam niscaya banyak ilmu pengetahuan yang tidak terpelihara dengan baik. banyak penelitian yang tidak tercatat dan banyak ajaran agama hilang pengetahuan orang dahulu kala tidak dapat dikenal oleh orang-orang sekarang baik ilmu, seni dan ciptaan-ciptaan mereka. Demikian pula tanpa pena tidak dapat diketahui sejarah orang-orang yang berbuat baik atau yang berbuat jahat dan tidak ada pula ilmu pengetahuan yang menjadi pelita bagi orang-orang yang datang sesudah mereka. Lagi pula ayat ini sebagai bukti bahwa manusia yang dijadikan dari benda mati yang tidak berbentuk dan tidak berupa dapat dijadikan Allah menjadi manusia yang sangat berguna dengan mengajarinya pandai menulis, berbicara dan mengetahui semua macam ilmu yang tidak pernah diketahuinya.

Dengan kata lain, agar bisa menerima wahyu secara lebih baik, beliau dianjurkan untuk membersihkan hati beliau dengan banyak membaca Qur'an pada malam hari di waktu sahur. Saat-saat seperti itulah yang diisyaratkan oleh malam al Qadar. Orang-orang yang memperbanyak ibadahnya di waktu malam sampai menjelang fajar, bakal memiliki peluang sangat besar untuk bertemu dengan para malaikat yang 'menaburkan' makna al Quran ke hati mereka sebagai sebuah hikmah yang tiada ternilai tingginya. Orang-orang yang menerima hikmah Qur'an pada saat Lailat al Qadar sungguh bagaikan memperoleh kebajikan yang lebih tinggi dari 1000 bulan ... !

1 komentar:

  1. SEGAGAS CASINO & SPA - Star Sands Casino Hotel
    Located in the heart of Lake Tahoe, South Africa, SEGA is the newest casino entertainment destination in the world located 카지노 on a 인카지노 stunning septcasino South Shore overlooking

    BalasHapus

Tinggalkan Komentar Yang Tidak Mengandung Unsur-unsur SARA, SPAM, SCAM dan Kekerasan. Terimakasih.