Suami yang mukmin menginginkan isteri dan anaknya bertaqwa kepada Allah, maka suami terlebih dahulu menjadi orang yang paling bertaqwa

Pada kesempatan kali ini saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jama’ah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baiknya bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak yaitu salah satunya dengan kita tingkatkan bermunajat memohon kepada Allah doa agar senantiasa memberikan keturunan yang baik-baik sehingga isteri dan anak-anaknya itu benar-benar menyenangkan hati dan menyejukan perasaan karena keluarga yang terdiri dari orang yang saleh dan bertakwa kepada Allah seperti yang dicontohkan oleh Allah kepada hambanya melalui Nabi Muhammada SAW adalah seperti pada QS Al Furqan ayat 74 sebagai berikut

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا {74}
Dan orang-orang yang berkata: `Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.(QS.Urqan 74)

Di antara orang-orang yang dicintai oleh Allah adalah orang yang memiliki sifat-sifat yang selalu bermunajat dan memohon kepada Tuhan agar Dia menganugerahkan kepada mereka keturunan yang baik-baik sehingga istri dan anak-anaknya itu benar-benar menyenangkan hati dan menyejukkan perasaan mereka karena keluarga mereka terdiri dari orang-orang yang saleh dan bertakwa kepada Tuhan. Dengan demikian akan bertambah banyaklah di muka bumi ini hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang: Di samping itu mereka bermunajat kepada Tuhan agar keturunannya (anak cucunya) di samping menjadi orang-orang yang bertakwa mereka juga hendaknya menjadi penyeru manusia kepada takwa dan menjadi pemimpin bagi orang-orang yang yang bertakwa. Ini adalah cahaya iman yang telah memenuhi hati mereka dan meneranginya dengan petunjuk dan hidayah sehingga mereka ingin sekali supaya orang-orang yang bertakwa mendapat petunjuk.

Hadirin jamaah yang berbahagia rahimakumullah

Hendaknya dalam situasi apapun yang terjadi maka hendaknya doa seorang mukmin yang bertanggungjawab terhadap isteri dan anak-anaknya ini, sehingga seorang suami doanya akan memohon kepada Allah SWT supaya menjadikan isteri dan anak-anaknya sebagai orang-orang yang bertaqwa, sehingga suami tersebut akan berkata “Ya Allah, jadikanlah diriku, isteri dan anak-anakku sebagai orang yang bertaqwa “Serta jadikanlah kami sebagai Imam bagi orang-orang yang bertaqwa”, dan seorang suami akan lebih bertanggungjawab sehingga makna doa tersebut bagi seorang mukmin yang sejati adalah doa yang di dalamnya akan dibarengi dengan amal soleh dan menghindari perbuatan yang dilarang dan disertai dengan pengorbanan, kesusahan dan ikhtiar.

Sebelum seorang mukmin memohon agar Allah menjadikan isteri dan anaknya sebagai orang yang bertaqwa, maka seseorang suami memohon agar dirinya menjadi imam kepada golongan muttaqin, artinya jika seorang suami yang mukmin menginginkan isteri dan anaknya bertaqwa kepada Allah, maka seorang suami yang terlebih dahulu menjadi orang yang paling bertaqwa, sebagaimana imam yang memiliki kelebihan yang lebih daripada makmum.

Maksudnya, doa ini mengajarkan kepada kita supaya membentuk diri agar menjadi seorang yang bertaqwa, dan permohonan agar dari situlah nantinya Allah melapangkan dada isteri dan anak-anaknya untuk mencontoh jalan taqwa suaminya atau bapaknya Sesungguhnya di sinilah letaknya soal kepimpinan melalui teladan, mengajar melalui konsep Imam dan Makmun

Diantara aspek yang boleh ditonjolkan adalah melalui konsep Imam dan Makmum ini adalah rasa tanggungjawab yang ada pada diri seorang imam terhadap makmum yang mengikutinya. Imam mengambil 100% tanggungjawab memimpin jemaahnya agar dapat menunaikan solat dengan betul mengikuti kaifiyat serta berdisiplin di dalam perlakuannya. Imam perlu membetulkan saf makmum, membaca ayat-ayat al-Quran yang mendidik jemaahnya, serta menampung kekurangan makmum di dalam pembacaan al-Fatihah dan lain-lain.

Hadirin jamaah yang berbahagia rahimakumullah

Sesungguhnya doa ini amat besar maknanya. Ketika menadahkan tangan memohon hidayah dari Allah, mohonlah dengan sadar supaya Allah menjadikan kita terlebih dahulu sebagai insan paling bertaqwa, karena yang paling bertaqwa itulah hamba yang layak menjadi imam bagi makmum yang bertaqwa.
Salah satu elemen yang penting di dalam pembentukan sebuah institusi keluarga seperti imam dan makmum dan hubungannya hendaknya Imam keluarga mestilah senantiasa berhubungan dengan makmum. Misalnya seorang Imam ( suami atau ayah ) hendaknya melakukan suara pembacaannya yang cukup jelas untuk diamati serta perbuatannya yang dapat dilihat oleh makmum untuk diikuti. Tidak mungkin dan tidak harus bagi seorang imam untuk berada di tempat yang tidak dapat diikuti oleh makmumnya. Dia harus senantiasa mengekalkan hubungannya dengan makmum. Terus berhubung, karena melalui perhubungan itulah peranan imam akan membawa makmumnya melaksanakan tugas dengan baik dan sempurna, sehingga perlu direnungkan secara serius oleh setiap bapak dan seorang suami itu cenderung kepada introspeksi diri terhadap kesalahan isterinya sedangkan hak isteri untuk ‘dihubungi’ oleh suaminya tidak dipenuhi. Kita selalu harus bersama jangan sampai terpisah, kita harus selalu dekat jangan jauh, kita selalu harus membuka hati dan mulutnya, membina hubungan dengan isteri yang akan deberi bimbingan dan dihubungi. Budaya ‘man-to-man’, ‘heart-to-heart’ dan lain-lain adalah bentuk komunikasi yang amat penting, akan menjadi sepi sebuah keluarga apabila sikap suami atau ayah yang tidak berhubungan dengan anak-anak. Kita mengambil falsafah burung yang membesarkan anak-anaknya seperti membuat sarang di dahan yang tinggi untuk keselamatan, induk burung keluar pagi untuk mencari makanan dan kemudian pulang ke sarang dengan makanan untuk disuap ke mulut anak-anak burung yang menjerit-menjerit.

Namun perlu kita ketahui bahwa isteri atau anak-anak kita menjerit bukan semata-mata kerana perut yang lapar tapi perlu belaian kasih sayang, agar jiwa mereka tidak menjadi kosong tanpa belaian kasih sayang suami atau ayah. Mereka anak – anak atau isteri butuh sapaan mesra sebagai gambaran kedekatan dengan suami atau ayah mereka. Barangkali dalam hal ini kita mencontoh saja perilaku Rasulullah SAW yang membelai rambut anak cucunya, mencium mereka, berhenti berceramah untuk memeluk Hasan serta Husain, sujud lama kerana membiarkan Husain yang sedang diatas punggung Baginda Dari Anas RA, Rasulullah SAW juga diberitakan memberi salam kepada anak-anak dan Baginda juga bersenda gurau dengan anak-anaknya

Isteri dan anak adalah amanah yang mesti dipelihara dengan baik. Kekhilapan dan kekurangan mereka hendaklah dipantau. Hubungan yang kukuh di antara imam dan makmum, membolehkan proses membetulkan itu dilakukan dengan baik oleh imam. Begitu pula perihalnya dengan isteri dan anaknya dapat sebagai makmum mempunyai hak membetulkan. Muliakan kewajiban saling membetulkan atau koreksi dengan membina hubungan terlebih dahulu. Sebagaimana jemaah menolak untuk dipimpin oleh imam yang dibenci, begitu jugalah isteri dan anak akan menolak nasihat dari seorang lelaki ‘asing’ bernama suami dan ayah. Namun, di dalam melaksanakan kewajiban itu, imam juga bersedia untuk dibetulkan. Jika sedang menjalankan tugasnya sebagai imam di dalam solat, ada kekhilapan yang berlaku, makmum berhak bahkan dituntut untuk membetulkan imam.

Demikianlah keadaan bagi sebuah rumahtangga yang bertaqwa. Seorang suami atau ayah yang sedang melaksanakan tugasnya sebagai imam, pasti acap kali dapat melakukan kekhilapan maka isteri dan anak-anak hendaklah mengambil peranan membetulkan kekhilapan itu dengan cara-cara yang sopan dan mulia. Dalam kondisi seperti itu kepala keluarga tersebut hendaklah pula berlapang dada menerima teguran karena demi tujuan rumahtangga itu adalah karena kerdhaan Allah. Fokus rumah tangga itu adalah menyempurnakan apa yang Allah suruh dan apa yang Allah larang. Ketika sedang menuju Allah, kita bahu membahu menyusuri jalan yang panjang itu.

Hadirin jamaah yang berbahagia rahimakumullah

Seorang suami harus menjaga keluarga dengan mengerjakan apa yang Allah perintahkan dan apa yang dilarang. Hal ini Allah telah memerintahkan melalui QS At Tahrim ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ {6}
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan ahli keluargamu daripada api neraka yang bahan bakarnya adalah dari manusia dan batu. Di atasnya ada malaikat yang amat keras dan mengerikan. Mereka tidak sekali-kali membantah apa sahaja yang Allah perintahkan, bahkan mereka terus melaksanakan apa yang diperintah (oleh Allah)” [At-Tahrim 66 : 6]

Diriwayatkan bahwa ketika ayat ke 6 ini turun, Umar berkata: "Wahai Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami, dan bagaimana menjaga keluarga kami?" Rasulullah SAW. menjawab: "Larang mereka mengerjakan apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan perintahkanlah mereka melakukan apa yang Allah memerintahkan kepadamu melakukannya. Begitulah caranya menghindari mereka dari api neraka. Neraka itu dijaga oleh malaikat yang kasar dan keras yang pemimpinnya berjumlah sembilan belas malaikat, mereka dikuasakan mengadakan penyiksaan di dalam neraka, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Allah.

Firman Allah ini ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah, dan mengajarkan kepada keluarganya supaya taat dan patuh kepada perintah Allah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka. Di antara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu ialah mendirikan salat dan bersabar, sebagaimana firman Allah SWT dalam (Q.S Taha: 132).

Artinya:
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu mengerjakannya (Q.S Taahaa: 132).

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى {132}
Amanat berikutnya yang tidak kurang pentingnya dari yang sebelumnya ialah Nabi saw. menyuruh keluarganya mengerjakan salat sebagaimana telah diperintahkannya sendiri dan tentu saja perintah itu harus dibarengi pula dengan perintah yang kedua yaitu agar keluarganya jangan terpengaruh atau menjadi silau matanya melihat kekayaan dan nikmat yang dimiliki oleh istri-istri orang-orang kafir itu. Demikianlah amanat Allah kepada Rasul-Nya sebagai bekal untuk menghadapi perjuangan berat, yang patut menjadi contoh teladan bagi setiap pejuang yang ingin menegakkan kebenaran di muka bumi. Mereka haruslah lebih dahulu menjalin hubungan yang erat dengan Khaliknya yaitu dengan tetap mengerjakan salat dan memperkokoh batinnya dengan sifat tabah dan sabar. Di samping itu haruslah seisi rumah tangganya mempunyai sifat seperti yang dimilikinya. Dengan demikian ia akan tabah berjuang tidak dapat diombang-ambingkan oleh bunga kehidupan dunia seperti kekayaan, pangkat dan kedudukan. Amanat-amanat inilah yang dipraktekkan oleh Rasulullah saw. dan para sahabatnya sehingga mereka benar-benar sukses dalam perjuangan mereka sehingga dalam masa kurang lebih 23 tahun saja Islam telah berkembang dengan jaya hampir seluruh jazirah Arab dan jadilah kalimat Allah kalimat yang paling tinggi dan mulia.

Diriwayatkan pula oleh Malik dan Baihaqi dari Aslam, di antara adat kebiasaan Umar bin Khattab ialah dia selalu melakukan salat malam sekuat tenaganya sampai hampir waktu fajar tiba. Kemudian beliau membangunkan keluarganya dan memerintahkan supaya mereka melakukan salat, dengan membaca ayat ini.

Diriwayatkan pula oleh Malik dan Baihaqi dari Aslam, di antara adat kebiasaan Umar bin Khattab ialah dia selalu melakukan salat malam sekuat tenaganya sampai hampir waktu fajar tiba. Kemudian beliau membangunkan keluarganya dan memerintahkan supaya mereka melakukan salat, dengan membaca ayat ini.
Hadirin jamaah yang berbahagia rahimakumullah

Keinginan seorang suami agar anak cucu dan keturunan mereka menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa bukanlah sekali-kali karena ingin kedudukan yang tinggi atau kekuasaan yang mutlak, tetapi mereka semata-mata karena keinginan yang tulus ikhlas agar penduduk dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa dan agar anak cucu mereka melanjutkan perjuangannya menegakkan keadilan dan kebenaran, karena dengan demikian mereka sendiri walaupun telah mati tetapi mereka tetap menerima pahala perjuangan anak cucu mereka sesuai dengan sabda Rasulullah saw:

Artinya:
"Apabila seorang anak Adam telah mati, maka putuslah segala pahala amalnya kecuali dari tiga macam: sedekah yang dapat dimanfaatkan orang, ilmu pengetahuan yang ditinggalkannya yang dapat diambil manfaatnya sesudah matinya, anak yang saleh yang selalu mendoakannya". (H.R. Muslim dari Abu Hurairah)

Demikianlah salah satu sifat yang dipunyai oleh hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang. Bila sifat-sifat itu telah dimiliki oleh seseorang maka berhaklah mereka mendapat julukan demikian itu, dan orang-orang yang mendapat julukan pasti akan disayang Allah dan di akhirat nanti akan mendapat karunia dan rahmat yang sangat mulia dan besar.

Semua orang berharap agar kehidupannya tidak susah dan sengsara. Termasuk kita sebagai orang yang beriman. Orang-orang yang beriman adalah orang yang percaya adanya hari akhir. Maka ia pun berharap agar kebahagiannya meliputi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Bagi orang yang beriman, fase kehidupan akhirat itulah justru yang menjadi fase menegangkan. Di situlah kehidupan abadi digelar oleh Allah. Di sanalah manusia akan mendapat balasan bagi perbuatannya di dunia. Jika buruk amalnya maka ia akan mendapat balasan yang buruk dan sebaliknya jika baik maka ia akan mendapat balasan yang baik pula. Allah berfirman:

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ {6}
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ {7}
“Barangsiapa beramal kebaikan sebesar dzarroh (atom) maka ia akan melihat balasannya. Dan barang siapa beramal jahat sebesar dzarroh (atom) maka ia juga akan melihat balasannya.” (Al Zalzalah: 6-7)
Hadirin jamaah yang berbahagia rahimakumullah
Lalu bagaimanakah suami sebagai pimpinan keluarga mengetahui hal-hal yang baik yang menandakan bahwa isteri adalah isteri yang solehah, dan Rasulullah dalam hal ini telah bersabda bahwa : “ jika suami melihat kepadanya dia akan merasa gembira, jika suaminya menyuruh sesuatu dia akan taati dan jika suami tiada di rumah dia akan menjaga harta suaminya dan memelihara kehormatan dirinya”. (HR: Ibnu Majah)
Suami hendaknya memperhatikan bahwa isteri yang solehah itu selalu memerhatikan akan tanggungjawabnya sebagai isteri, ia hanya berbuat sesuai dengan ketentuan Allah. Di antara ciri-ciri isteri solehah itu ialah bertanggungjawab terhadap kerja-kerjanya. Pada dasarnya kewajipan isteri solehah itu ialah patuh dan taat kepada suami yang soleh dengan demikian seperti disebutkan pada firman Allah pada QS An Nisa 34
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا {34}
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri di balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatiri nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah diri dari tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.(QS. 4:34)
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa kaum laki-laki adalah pemimpin, pemelihara, pembela dan pemberi nafkah; bertanggung jawab penuh terhadap kaum wanita yang menjadi istri dan yang menjadi keluarganya. Oleh karena itu wajib bagi setiap istri menaati suaminya. Dan apabila suami tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya, maka istri berhak mengadukannya kepada hakim yang berwenang menyelesaikannya. Menurut riwayat Ibnu Abi Hatim bahwa

Artinya:
Seorang perempuan mengadu kepada Rasulullah saw bahwa suaminya telah memukulnya. Rasulullah saw bersabda: "Ia akan dikenakan hukum kisas. (H.R. Hasan Al Basri dari Muqatil)

Diriwayatkan pula bahwa wanita itu kembali ke rumahnya dan suaminya tidak mendapat hukuman kisas sebagai balasan terhadap tindakannya, karena ayat ini membolehkan memukul istri yang tidak taat kepada suaminya. Yang dimaksud dengan istri yang saleh dalam ayat ini ialah istri yang disifatkan dalam sabda Rasulullah saw:

Artinya:
"Sebaik-baik perempuan ialah apabila engkau melihatnya menyenangkan hatimu, dan apabila engkau menyuruhnya ia mengikuti perintahmu, dan apabila engkau tidak berada di sampingnya ia memelihara hartamu dan menjaga dirinya" (H.R. Ibnu Jarir dan Baihaqy dari Abu Hurairah)

Inilah yang dinamakan istri yang saleh, sedang yang selalu membangkang dinamakan istri yang nusyuz (yang tidak taat). Selanjutnya Allah menerangkan bagaimana seharusnya suami berlaku terhadap istri yang tidak taat kepadanya (nusyuz), yaitu menasihatinya dengan baik Kalau nasihat itu tidak berhasil, maka suami berpisah dari tempat tidur istrinya, dan kalau tidak berubah juga, barulah memukulnya dengan pukulan yang enteng yang tidak mengenai muka dan tidak meninggalkan bekas.

Setelah itu Allah memperingatkan para suami, bila istri sudah kembali taat kepadanya, janganlah lagi Si suami mencari-cari jalan untuk menyusahkan istrinya, seperti membongkar-bongkar kesalahan-kesalahan yang sudah lalu, tetapi bukalah lembaran hidup baru yang mesra dan melupakan hal-hal yang sudah lalu. Bertindaklah dengan baik dan bijaksana, karena Allah Maha Mengetahui lagi Maha Besar.
Rumahtangga bahagia terletak pada isteri yang solehah. Ia taat kepada perintah Allah dan Rasul serta setia kepada suami yang soleh. (Surah An-Nisa:34)
Isteri yang solehah itu di samping patuh kepada perintah Allah dan Rasulullah saw, ia patuh terhadap suaminya dan menyimpan segala rahsia baik diluar rumah mahupun di dalam rumah. Ia selalu tersenyum dan menunjukkan muka manis terhadap suaminya. Tabiatnya yang baik itu menambah kasih sayang suaminya terhadapnya. Ia tidak pernah membantah kata-kata suaminya yag baik, semuanya dikerjakan dengan patuh kerana Allah.
Isteri yang baik apabila berkata dengan suaminya dengan suara yang lemah lembut dan penuh kesopanan . Begitu pula tidak boleh memerintah kepada suami, kecuali diucapkan dengan suatu yang baik sebagai suatu pertolongan. Walau bagaimanapun, ketaatan isteri terhadap suami tidak dalam semua perkara. Sekiranya perintah suami boleh membawa dosa, maka isteri dibenarkan membantah.
Rasululllah bersabda, Jika diizinkan seorang manusia sujud kepada manusia,tentu aku akan suruh wanita-wanita sujud kepada suaminya lantaran begitu besar Allah jadikan hak lelaki keatas wanita. Seorang isteri harus mengurus rumahtangganya dan seorang isteri Muslimah disuruh oleh Allah agar sentiasa berada di rumah dan tidak boleh pergi kemana-mana sesuka hati tanpa izin suami. Seorang Isteri hanya berhias untuk suami, menghias diri merupakan kegemaran wanita. Namun kadangkala wanita yang tidak faham akan kewajibannya, ia berhias diri ketika akan keluar rumah. Tetapi ketika di rumah ia dalam keadaan tidak bersih, kadangkala rambutnya pun tidak terurus. Padahal di dalam Islam menganjurkan supaya isteri berhias hanya untuk suami. Tujuan isteri berhias ketika di rumah ialah supaya suami terhibur. Jika suami pulang dari tempat kerja dalam keadaan letih dengan melihat isteri dalam keadaan berseri-seri serta pakaian yang bersih, maka ia menjadi penawar kepada suami. Sehingga keletihan dalam mencari rezeki tadi menjadi hilang, dan bertambahlah kasih sayangnya terhadap isteri.
Dari Jabir ra. Ia berkata: Kami pernah pergi bersama-sama Rasulullah di dalam satu peperangan. Ketika kami sampai ke Madinah, kami ingin masuk ke rumah masing-masing. Maka Rasulullah SAW pun bersabda: Bersabarlah, iaitu masuklah pada waktu malam iaitu selepas Isyak, supaya isteri dapat bersikat rambutnya yang kusut dan supaya ia dapat berhias kerana telah lama telah ditinggalkan suaminya. (HR: Muttafaqun Alaih Berhias bukan saja bagi menyambut kepulangan suami dari tempat kerja tetapi juga ketika suami ada di rumah. Wanita Islam hanya boleh berhias untuk dirinya sendiri dan untuk suaminya. Berhias mestilah dilakukan secara sederhana, kerana tujuan berhias agar ia kelihatan bersih dan senang dilihat oleh suami.
Pelayanan isteri terhadap suami dalam hal hubungan suami isteri merupakan penawar kebahagiaan rumahtangga. Ia dipandang sebagai puncak keharmonisan rumahtangga. Oleh sebab itu isteri hendaklah memberikan layanan yang baik kepada suami dan tidak boleh menolak kemauan suaminya. Seorang isteri akan dikutuk oleh malaikat apabila ia menolak kemahuan suaminya sehinggalah suaminya reda kepadanya. Mungkin dalam keadaan tertentu isteri boleh menolak kemahuan suaminya seperti dalam keadaan sakit, atau dalam keadaan yang dilarang oleh syara untuk melakukan persetubuhan seperti dalam keadaan haid dan sebagainya.
Berpakaian menurut ajaran Islam Isteri yang menutup auratnya merupakan isteri yang solehah, ramai wanita pada zaman sekarang ini yang berpakaian tetapi telanjang kerana ia menutup bahagian tertentu sahaja, sekiranya menutup semua bahagian badan sekalipun bentuk badannya tetap nampak jelas kelihatan.. ibarat 'membungkus'..bukan menutup.Allah SWT berfirman, ertinya: Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah sebagai perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian daripada tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Surah Al-A'raaf: 26)
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ {26}
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.(QS. 7:26)
Pada ayat ini Allah swt. menyeru kepada anak cucu Adam dan memperingatkan nikmat yang begitu banyak yang telah dianugerahkan-Nya supaya mereka tidak melakukan maksiat, tetapi hendaklah mereka bertakwa kepada-Nya di mana mereka berada sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw.:

Artinya:
Bertakwalah kepada Allah swt. di mana saja engkau berada. (H.R At Turmuzi dari Mu'az bin Jabal)

Dialah yang menurunkan hujan dari langit, menyebabkan adanya kapas, rami, wool dan sebagainya yang kesemuanya itu dapat dijadikan bahan pakaian sesudah diolah untuk dipakai menutupi aurat kita, tubuh kita dan untuk menahan panas dan dingin dan dipakai dalam peperangan untuk menahan senjata (baju besi), dijadikan keindahan sebagai perhiasan, satu hal yang disukai oleh Allah swt. sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.:

Artinya:
Sesungguhnya Allah itu sangat indah menyenangi keindahan. (H.R Muslim dan Turmuzi dari Ibnu Mas'ud)

Ini semuanya adalah merupakan pakaian dan keindahan lahiriah. Di samping itu ada lagi macam pakaian yang sifatnya abstrak (rohaniah) jauh lebih baik dari pakaian lahiriah tadi karena ia dapat menghimpun segala macam kebaikan, yaitu takwa kepada Allah swt. Sabda Nabi Muhammad saw.:

Artinya:
Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah karena sesungguhnya takwa itu menghimpun segala kebaikan. (H.R Abu Ya'la dari Abu Said)

Dengan takwa itu Allah swt. senantiasa memberikan kepada kita petunjuk untuk dapat mengatasi dan keluar dari kesulitan yang dihadapi, Dia akan memberikan kepada kita rezeki dari arah yang tidak terduga-duga sebelumnya dan selalu dimudahkan urusan kita sebagaimana firman Allah swt.:

Artinya:
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. (Q.S At Talaq: 2 dan 3) Firman Allah swt.:

Artinya:
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (Q.S At Talaq; 4)

Segala nikmat yang telah dianugerahkan Allah swt. seperti memberikan pakaian adalah tanda bagi kekuasaan Allah swt. dan membuktikan kebaikan-Nya kepada anak cucu Adam a.s. maka pada tempatnyalah kalau kita selalu mengingat Allah swt. mensyukuri nikmat-Nya, menjauhi ajakan setan dan tidak berlebih-lebihan dalam ucapan dan lain-lain sebagainya.
Allah memerintahkan supaya berpakaian sedemikian agar dapat membedakan antara wanita beriman dan tidak beriman, ia juga supaya terhindar dari golongan munafik. Firman Allah yang bermaksud: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri- isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan baju mereka ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Surah Al-Ahzab: 59)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا {59}
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: `Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka`. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 33:59)
Allah memerintahkan Nabi Nya supaya seluruh kaum muslimat terutama istri-istri Nabi sendiri dan putri-putrinya agar mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Jilbab itu ialah sejenis baju kurung yang lapang, yang dapat menutup kepala, muka dan dada. Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenal dengan pakaiannya, karena pakaiannya berbeda dengan jariyah-jariyah (budak-budak wanita), agar mereka tidak diganggu oleh orang-orang yang menyalahgunakan kesempatan. Seorang perempuan yang berpakaian rapi dan sopan akan lebih mudah terhindar dari gangguan orang-orang yang jahil, dan perempuan-perempuan yang membuka auratnya di muka umum mudah dituduh atau dinilai sebagai wanita yang kurang baik kepribadiannya. Dan bagi orang di masa lampau yang kurang hati-hati tentang menutupi auratnya, lalu mengadakan perbaikan, maka Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Oleh karena perbuatan yang menyakiti itu sering kali dilakukan oleh orang-orang munafik; maka pada ayat berikut ini Allah mengancam mereka dengan ancaman yang keras sekali.

Isteri yang solehah adalah isteri yang mahu menjadi teman berunding bagi suami dan menjadi sahabat dalam menyelesaikan pelbagai masalah. Itulah hubungan suami isteri itu diertikan orang sebagai teman hidup.Jika suami menghadapi masalah untuk mencapai cita-citanya dan cita-cita keluarga maka motivasikanlah dan hiburkanlah hatinya. Isteri teladan disamping ia memberi dorongan dan bermotivasi kepada suami ia juga merupakan sumber ilham bagi suaminya. Ini membuatkan hati suami tenteram apabila bersama isteri dan segala masalah dihadapinya bersama-sama. Di antara ciri-ciri isteri solehah yang lain ialah, mentaati Allah SWT dan mengerjakan segala perintah suami selagi tdak melanggar perintah Allah., bersikap malu terhadap suami. berdiam diri ketika suami sedang berkata-kata, baru berbicara setelah ia selesai berbicara. berdiri tegak sebagai tanda hormat semasa ia datang dan pergi.sentiasa menyerahkan diri kepadanya apabila ia memerlukannya. memakai wangi-wangian di hadapan suami. menjaga mulut daripada bau-bauan yang tidak menyenangkan. tidak mengkhianati dan berlaku curang terhadap suami ketika ketiadaannya. sentiasa menghormati keluarga suami. bersyukur di atas apa yang disediakan oleh suami. tidak berpuasa sunat tanpa kebenaran suami. tidak keluar rumah kecuali dengan izin suami.

Hadirin jamaah yang berbahagia rahimakumullah
Kewajiban suami mendidik isteri adalah hendaklah suami mengajar isterinya ilmu-ilmu fardhu ain bagi yang mampu mengajar. Sekiranya tidak, wajiblah ia menyuruh isterinya mempelajari ilmu itu daripada guru yang mursyid. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: "Takutilah olehmu kepada Allah kerana semua perempuan adalah amanah Allah kepada kamu. Barangsiapa yang tidak menyuruh perempuanna mengerjakan solat dan tidak mengajar mereka ilmu fardhu maka khianatlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya."
Disamping itu hendaklah suami mendidik isterinya dengan lemah lembut, bermanis muka dan membuat kebajikan untuknya. Sabda Rasulullah SAW :" Seorang mukmin yang sempurna imannya ialah orang yang baik akhlaknya dan berlemah lembut dengan ahlinya (keluarganya).", dan suami terlebih dahulu menunjukkan sikap amanah, kasih sayang dan tulus ikhlas kepada isterinya. dan suami hendaklah menyempurnakan haknya dengan memberi makanan dan pakaian yang sempurna untuk isteri. Janganlah suami memberatkan isterinya diluar kemampuan, ajarilah isteri supaya hidup bersabar dengan kesusahan., dan didiklah isteri supaya berbuat baik dengan kedua orang tuanya dan mertuanya dan hubungi terus rasa kasih sayang sesama mereka. Dan isteri supaya tidak terlalu memikirkan soal dirinya sahaja (mementingan diri sendiri), tetapi dia hendaklah turut memikirkan dan membant masalah agama dan masyarakat.
Demikianlah kita selalu bermunajat memohon kepada Allah agar senantiasa memberikan keturunan yang baik-baik sehingga isteri dan anak-anaknya itu benar-benar menyenangkan hati dan menyejukan perasaan karena keluarga yang terdiri dari orang yang saleh dan bertakwa kepada Allah seperti yang dirfirmankan oleh Allah kepada hambanya melalui Nabi Muhammada SAW seperti pada QS Al Furqan ayat 74
READ MORE - Suami yang mukmin menginginkan isteri dan anaknya bertaqwa kepada Allah, maka suami terlebih dahulu menjadi orang yang paling bertaqwa

Sholat Tahajud Sebagai Terapi Berbagai Penyakit

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَات أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Segala puji bagi Allah, Rabb dan sesembahan sekalian alam, yang telah mencurahkan kenikmatan-kenikmatanNya, rizki dan karuniaNya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman. Kepada makhluknya baik yang berupa kesehatan maupun kesempatan sehingga pada kali ini kita dapat bersilaturahmi melalui tulisan ini dalam rangka menunaikan kewajiban berbagi rasa kepedulian sesama saudara dan teman dan handaitaulan.

Semoga shalawat dan salam tercurah kepada uswah kita Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Sallam, yang atas jasa-jasa dan perjuangan beliau cahaya Islam ini tersampaikan kepada kita, sebab dengan adanya cahaya Islam tersebut kita terbebaskan dari kejahiliyahan, Dan semoga shalawat serta salam juga tercurahkan kepada keluarganya, para sahabatnya dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman. Dalam sebuah hadist Rasulullah disebutkan bahwa terdapat empat manfaat agung dari sholat tahajjud, yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapuskan berbagai keburukan, mencegah dari perbuatan dosa dan mengusir penyakit dari tubuh. Aspek yang ingin ditonjolkan dalam tulisan ini kaitan dari keajaiban sholat tahajjud untuk mengusir penyakit dalam tubuh. Seperti judul tulisan ini, bahwa terapi sholat tahajjud dapat menghindarkan tubuh dari segala macam penyakit. Sholat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, memang bisa mendatangkan ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup. Sholat Tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural.

Dalam menjalankan terapi sholat tahajjud, hal yang penting adalah “keikhlasan”. Karena jika terapi sholat tahajjud ini tidak dilaksanakan dengan keikhlasan dan kontinyu, malah bisa mendatangkan stres, karena terjadi kegagalan dalan menjaga homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel yang normal. Keikhlasan dalam sholat tahajjud dapat dimonitor lewat irama sirkadian terutama sekresi hormon kartisolnya. Kedahsyatan shalat tahajjud ini telah diisyaratkan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an: “Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajjudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Israa’:79).

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا {79}

“Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)


Ayat ini memerintahkan Rasulullah dan kaum Muslim agar bangun di malam hari dan mengerjakan salat tahajud. Ayat ini merupakan ayat yang pertama kali memerintahkan Rasulullah mengerjakan salat malam sebagai tambahan atas salat yang wajib. Salat malam ini diterangkan oleh hadis Nabi saw:

Artinya:
Bahwasanya Nabi saw ditanya orang: "Salat manakah yang paling utama setelah salat yang diwajibkan (salat lima waktu). Rasulullah saw menjawab: Salat tahajud". (H.R. Muslim dari Abu Hurairah) Bahkan Nabi SAW telah menegaskan pentingnya kedudukan shalat tahajjud ini, seperti dalam sabdanya berikut: “Shalat tahajjud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari penyakit. - (HR Tirmidzi).”

Ternyata, shalat tahajjud yang dilakukan dengan khusyuk, ikhlas, kontinyu dan penuh pengharapan akan ridho Allah SWT pada waktu tengah malam dapat mendatangkan rasa ketenangan dan ketentraman yang luar biasa. Suasana yang tenang dan sunyi pada malam hari tentu dapat menunjang konsentrasi, sehingga kekhusyukan dalam shalat lebih mudah didapat. Dalam kondisi seperti ini, bacaan shalat dan do’a yang dipanjatkan dapat lebih mudah diresapi maknanya. Sehingga, shalat tahajjud dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif akan datangnya pertolongan Allah SWT. Reaksi emosi positif ini dapat menghindarkan reaksi stress. Gangguan kesehatan yang sering terjadi pada masyarakat belakangan ini (gangguan jantung, kanker, diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, asam urat tinggi, dll) lebih banyak disebabkan oleh faktor gagalnya sistem tubuh dalam mengendalikan stress yang disebabkan oleh permasalahan fisik ataupun psikis. Ditambah dengan pola makan yang tidak terkontrol, hormon-hormon dalam tubuh bekerja tidak secara seimbang. Kerja hormon yang tidak seimbang ini dapat menurunkan sistem kekebalan (imunologi) tubuh sehingga mudah terjadi gangguan keseimbangan tubuh (penyakit).

Sholat Tahajud Sebagai Terapi Berbagai Penyakit ( Dimensi Psikoneuroimunologi sholat ),

Ternyata sholat bisa menjadi terapi berbagai penyakit, bagi sebagian orang mungkin akan kaget dengan judul tulisan ini. Namun, percayalah, bahwa ini memang benar adanya dan telah dibuktikan secara ilmiah multiplier efek sholat terhadap kesembuhan penyakit. Secara sederhana Psikoneuroimunologi dapat diartikan sebagai bentuk kekebalan tubuh yang didapat dari kondisi psikologi dan keadaan jiwa seseorang. Atau bisa juga diartikan sebagai hubungan antara keadaan otak/saraf, psikis dan kekebalan tubuh seseorang. Jadi, secara Psikoneuroimunologi kesehatan seseorang akan terganggu ketika ada gangguan pada aspek psikologis.

WHO (World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan sejahtera secara fisik, jiwa, sosial dan ekonomi. Sedangkan teori lama tentang timbulnya penyakit menyatakan bahwa suatu penyakit akan muncul jika terdapat gangguan pada salah satu atau lebih aspek dari segitiga berantai. Segitiga tersebut meliputi Host, agent dan environment yang bisa digambarkan sebagai segitiga yang terdiri dari : host-Agent- environment Artinya seseorang akan sakit jika keadaan tubuh sedang ada gangguan, ada agen penyebab penyakit, atau/dan adanya lingkungan yang mendukung pada timbulnya penyakit. Teori lama ini kurang memperhatikan factor psikologi sebagai penyebab timbulnya penyakit. Berbeda dengan teori baru yang dikemukakan Prof. Dr. H.M Sholeh Drs.MPD.PNI dalam seminarnya di UNISULA (20 Desember 2008). Beliau menyebutkan bahwa etiologi (penyebab) timbulnya penyakit ada lima, yaitu: pola pikir, pola makan, pola laku, pola lingkungan (missal radiasi), serta kehendak Alloh SWT. Beliau juga menyebutkan bahwa pada dasarnya sumber dari berbagai penyakit adalah factor ketidakikhlasan dan kesombongan yang bercokol di hati. Orang yang sombong, dengki dan tidak ikhlas cenderung lebih rentan terhadap stress. Sementara itu jika kita stress tubuh kita akan mengeluarkan Hormone cortisol, yaitu suatu hormone yang dihasilkan oleh cortex adrenal (suatu kelenjar yang berada di ginjal bagian atas) dan hanya akan keluar jika kita stress. Cortisol akan menyebabkan protein dari berbagai jaringan smidal otot dsb-kecuali protein pada hati dilepaskan untuk kemudian diubah lagi menjadi glukosa. Cortisol yang meningkat menyebabkan penurunan sel-sel makrofag, basofil, ionofil dll dalam tubuh, dimana sel-sel tersebut pada dasarnya berfungsi `memakan` sel-sel abnormal dalam tubuh. Jika sel-sel tadi jumlahnya semakin menurun, maka diprediksi apa yang akan terjadi, yaitu peningkatan sel abnormal dalam tubuh yang manifestasi aikhirnya adalah akan timbul suatu penyakit. Secara ringkas, Ganner dalam Biokimia Harper menyatakan bahwa kortisol menekan system imun (pertahanan tubuh) yang menyebabkan seseorang rentan terhadap penyakit.

Psikoneuroimunologi Dari Segi Sains

Modifikasi system imun pada saat stress Seperti yang telah dibahas di atas, bahwa ketika kita stress akan terjadi gangguan pada sel-sel tubuh kita, yang secara skematis bisa digambarkan sebagai berikut: Stress terjadi adanya peningkatan hormone cortisol penurunan sel makrofag (pemakan sel-sel abnormal) peningkatan sel abnormal pertumbuhan myoplasma (tumor atau kanker) dan penurunan tingkat kekebalan Sekedar catatan, 1 ( satu ) sel makrofag akan memakan > 20 sel abnormal dalam tubuh. Ini berarti jika ada 10 saja sel makrofag yang turun, maka akan ada 200 sel abnormal yang muncul dalam tubuh kita. Perbandingan yang cukup tajam, bukan?

Hubungan Kortisol dengan Tahajud /Shalat Malam

Kortisol dikeluarkan oleh kelenjarnya secara periodic, sehingga membentuk suatu irama yang disebut sebagai `Irama sirkadian`. Kadar kortisol tertinggi dicapai setelah tengah malam (dini hari) hingga siang hari. Pertanyaannya adalah bagaimana cara kita menurunkan kadarnya secara umum sehingga kita sehat dengan kekebalan yang tinggi? Kuncinya adalah: Tahajud! Pada saat kita sholat tahajud, maka kita terbawa pada suatu kondisi emosional yang stabil. Kita akan lebih rileks dan kondisi psikologi menjadi lebih tenang. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Sholeh terhadap 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya menunjukkan bahwa pada pengamal sholat tahajud, kadar hormone kortisol relative stabil dan relative lebih rendah. Ketika diuji kadar system imunnya, diperoleh hasil yang bermakna pada uji statistic dalam kelompok tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sholat tahajud berpengaruh terhadap peningkatan respon ketahanan tubuh imunologik. Sholat tahajud yang dilaksanakan secara kontinyu (terus menerus/ berkesinambungan), khusyuk dan ikhlas mampu menumbuhkan persepsi dan motivasi positive dan memperbaiki suatu mekanisme tubuh dalam mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima. Dengan sholat yang lama, maka sel makrofag mencapai maksimal dan akan memakan sel abnormal lebih banyak. Prof.Sholeh juga menyebutkan bahwa dengan sholat tahajud selama 2 bulan, akan menurunkan kadar kortisol, meningkatkan jumlah makrofag, basofil, ionofil dll, menurunkan jumlah sel abnormal dan akhirnya penyakit dapat sembuh. InsyaAlloh…

Jadi, marilah bersama-sama menunaikan tahajud agar hidup kita bisa lebih sehat, baik lahir maupun batin. Ayo! Sholat Tahajjud Sebagai Terapi Kejiwaan Ditengah kehidupan yang kian sulit masyarakat dewasa ini akan mudah terhinggapi oleh penyakit kejiwaan seperti anexiety (kecemasan), phobia, insomnia, depresi yang berujung pada mental disorder berat. Maka ada jenis pengobatan, pertama dengan melakukan pengobatan konvensional misalnya diberi obat anti cemas dan yang kedua terapi kejiwaan religius (misalnya sholat tahajjud, dzikir dan membaca qur'an). Berdasarkan penelitian (Hawari, 2004) telah dilakukan studi terhadap 62 orang, orang yang mendapatkan terapi kejiwaan sholat tahajjud lebih cepat proses penyembuhannya daripada yang menggunakan obat anti cemas. Proses penyembuhan lebih cepat dilakukan dengan sholat tahajjud mampu menyembuhkan kecemasan dan menimbulkan perasaan tenang, didasarkan oleh firman Alloh SWT dalam surat al-Muzzamil 1- 6, "hai orang yang berselimut, Bangunlah (untuk sholat) dimalam hari, kecuali sedikit (daripadanya). (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah alquran itu dengan perlahan, sesungguhnya kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ {1}نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا {3}قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا {2} أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا {4} إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا {5} إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَأَقْوَمُ قِيلًا {6}

Hai orang yang berselimut (Muhammad),(QS. 73:1) bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),(QS. 73:2) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit,(QS. 73:3) atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al quran itu dengan perlahan-lahan.(QS. 73:4) Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.(QS. 73:5) Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.(QS. 73:5)


Ibnu `Abbas berkata: Awal mula Jibril datang di gua Hira', Nabi Muhammad SAW takut kepadanya dan Nabi menyangka bahwa dirinya kemasukan jin. Maka dalam keadaan gemetar Nabi Muhammad SAW pulang meninggalkan gua Hira'. Setiba di rumah beliau berkata "Selimutilah aku, selimutilah aku". Sedang Nabi dalam keadaan berselimut Jibrilpun datang kepadanya dengan menyampaikan ayat-ayat ini. ( Hai orang yang berselimut yakni Nabi Muhammad. Asal kata al-muzzammil ialah al-mutazammil, kemudian huruf ta diidghamkan kepada huruf za sehingga jadilah al-muzzammil, artinya, orang yang menyelimuti dirinya dengan pakaian sewaktu wahyu datang kepadanya karena merasa takut akan kehebatan wahyu itu)

Allah memerintahkan Nabi-Nya yang sedang berselimut supaya mendirikan salat malam seluruhnya atau sebagiannya. Seruan Allah kepada Nabi Muhammad SAW didahului dengan kata-kata "Hai orang yang berselimut".

Allah menerangkan dengan perkataan sebagian, yaitu berupa separuh atau lebih. Jelasnya Allah menyerahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk memilih waktu melakukan salat malam. Ia dapat memilih antara sepertiga. seperdua dan dua pertiga malam. Maka Allah memberi kebebasan kepada Muhammad SAW untuk memilih waktu-waktu tersebut. Yang dimaksud dengan sepertiga malam menurut waktu Indonesia ialah kira-kira antara jam 10 dan jam 11 malam, seperdua malam ialah waktu antara jam 12 dan 1 malam dan dua pertiga malam ialah waktu antara jam 2 dan 3 sampai sebelum fajar. (Yaitu seperduanya) menjadi badal dari lafal qaliilan; pengertian sedikit ini bila dibandingkan dengan keseluruhan waktu malam hari (atau kurangilah daripadanya) dari seperdua itu (sedikit) hingga mencapai sepertiganya.

Dalam ayat 4) ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya membaca Alquran secara seksama (tartil), ialah membaca Alquran dengan pelan-pelan dengan bacaan yang fasih serta merasakan arti dan maksud dari ayat-ayat yang dibaca itu, sehingga berkesan di hati. Perintah ini dilaksanakan oleh Nabi SAW. Dari Siti `Aisyah beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca Alquran dengan tartil, sehingga surah yang dibacanya menjadi lebih lama dari ia membaca biasa Dalam hubungan ayat ini Abdullah bin Mugfil berkata:

Artinya:
"Aku melihat Rasulullah SAW pada hari penaklukan kota Mekah, sedang menunggang unta, beliau membaca surah Al Fath di mana bacaan itu beliau melakukan tarji' (bacaan lambat dengan merasakan artinya). (H.R. Bukhari dan Muslim) Pengarang buku Fathul Bayan berkata: Yang dimaksud dengan pengertian tartil ialah kehadiran hati ketika membaca dan tidaklah yang dimaksud itu asalkan mengeluarkan bunyi dari tenggorokan dengan memoncong-moncongkan muka dan mulut dengan alunan lagu, sebagaimana kebiasaan yang dilakukan pembaca-pembaca Alquran zaman sekarang baik di Mesir maupun di Mekah dan sebagainya. Membaca yang seperti itu adalah suatu bacaan yang dilakukan orang-orang yang tidak mengerti agama". Membaca Alquran secara tartil mengandung hikmah yaitu terbukanya kesempatan untuk memperhatikan isi ayat-ayat yang dibaca dan di waktu menyebut nama Allah si pembaca akan merasa kemahaagungan-Nya. Ketika tiba pada ayat yang mengandung janji, pembaca akan timbul harapan-harapan, demikian juga ketika membaca ayat ancaman, pembaca akan merasa cemas. Sebaliknya yakni membaca Alquran secara tergesa-gesa atau dengan lagu yang baik tetapi tidak memahami artinya adalah suatu indikasi bahwa si pembaca tidak memperhatikan isi ayat yang dikandung oleh ayat-ayat yang dibacanya (Atau lebih dari seperdua) hingga mencapai dua pertiganya; pengertian yang terkandung di dalam lafal au menunjukkan makna boleh memilih. (Dan bacalah Alquran itu) mantapkanlah bacaannya (dengan perlahan-lahan.)

Ayat 5) ini menerangkan bahwa Allah akan menurunkan Alquran kepada Muhammad SAW yang di dalamnya terdapat perintah-perintah dan larangan Allah; yang merupakan beban yang berat, baik terhadap Muhammad SAW maupun terhadap pengikutnya. Beban yang berat itu tidak ada yang mau memikulnya kecuali orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah.

Ayat 6) ini menegaskan bahwa ibadah yang dilakukan pada malam hari sangat mantap, baik di hati maupun di lidah sebab bacaan ayat-ayat itu lebih jelas dibandingkan pada bacaan pada siang hari di saat manusia sedang disibukkan oleh urusan-urusan penghidupan.

Sesungguhnya bangun diwaktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan diwaktu itu lebih berkesan." Bacaan sholat tahajjud dimalam hari yang membekas didalam hati itulah yang mampu menyembuhkan penyakit kejiwaan lebih cepat. Namun yang paling mendasar didalam sholat tahajjud yang akan menyembuhkan segala bentuk penyakit kejiwaan adalah sikap pasrah kita kepada Sang Khaliq. sikap pasrah bahwa tiada penyembuh dari segala penyakit dan masalah dalam hidup kita hanyalah Alloh SWT semata sebagai penentunya. Membiasakan sholat serta shalat tahajud yang dilaksanakan dengan penuh konsisten/istiqomah merupakan sarana bagi seorang muslim untuk mencapai tangga dan menapaki tingkat menuju ke puncak ke imanan.

Al Qur’an berorientasi kepada keimanan, sedangkan sholat merupakan salah satu sarana jalan menuju keimanan. Karena iman sangat penting bagi jiwa dan hati manusia, seperti Firman Allah QS Al Ra’ad 28

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ {28}

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(QS. 13:28)

Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan siapakah orang yang mendapat tuntunan-Nya itu? Mereka ialah orang-orang beriman dan hati menjadi tenteram karena senantiasa mengingat Allah. Ingatlah, bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram dan jiwa menjadi tenang, tidak merasa gelisah dan merasa takut atau pun khawatir, karena orang yang senantiasa mengingat Allah senantiasa melakukan hal-hal yang baik, dan ia merasa bahagia dengan kebajikan yang dilakukannya itu. Iman adalah inti ketenangan hati dan jiwa, apabila hati tenang, maka iman akan menambah ketentraman pad jiwa, seperti Firman Allah QS Al Fath 4


هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا {4}

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,(QS. 48:4)

Allah SWT menganugerahkan nikmat Nya dengan menanamkan ketenangan dalam hati orang-orang yang beriman, terutama dalam hati para sahabat yang ikut serta beserta Rasulullah saw. Dengan ketenangan hati itu, para sahabat tunduk dan patuh kepada hukum Allah dan keputusan Rasul Nya. Dengan ketenangan hati itu, Allah SWT menambah iman para sahabat. Imam Bukhari menetapkan kesimpulan berdasarkan ayat ini bahwa iman itu tidak sama kadarnya dalam tiap-tiap hati orang-orang beriman; ada yang tebal ada yang sedang, dan ada pula yang tipis. Di samping itu iman dapat pula bertambah dan berkurang pada diri seseorang. Ketenangan jiwa telah menjadi tujuan utama yang dicari cari oleh setiap ilmuwan kejiwaan di dunia ini untuk dijadikan obat penawar berbagai penyakit yang menimpa manusia. Termasuk hal yang mengherankan bila para ilmuwan modern di Barat justeru menyeru kepada keimanan kepada Allah, padahal mereka sama sekali tidak mengenal agama Islam kecuali sebatas perkiraan mereka saja. Pandangan sarjana Barat tentang Iman kepada Allah yang seperti disampaikan oleh Alexis Karel yaitu seorang pemenang hadiah Nobel dalam bidang kedokteran dan bedah, mengatakan dalam bukunya berjudul Misteri Manusia bahwasanya” Ketegangan dan Kecemasan dapat menyebabkan perubahan organ dan terjadinya penyakit. Kondisi tersebut juga sangat merugikan kesehatan. Para Pengusaha yang tidak tahu bagaimana menjaga diri untuk menhadapi kecemasan mereka menjadi sakit dalam usia yang belum tua. Kemudian Karel mengaitkan dengan orang-orang yang memeluk salah satu agama yang beliau istilahkan sebagai ” orang-orang yang sederhana”. Beliau mengatakan ”Orang-orang yang sederhana ini” seakan-akan merasakan adanya Allah semudah mereka merasakan panasnya matahari atau hadirnya seorang sahabat. Karel ingin menggambarkan orang – orang yang beriman dengan istilah ”orang-orang yang sederhana”. Karena beliau melihat kehidupan orang – orang mukmin penuh dengan ketenangan, ketentraman, dsn kesederhanaan diri dalam kehidupan dunia. Keimanan atau kesederhanaan inilah yang dimaksudkan Alexis Karel sebagai suatu yang dapat mencegah ketegangan.

Seorang ilmuwan bernama Budley, mengatakan tentang pengaruh iman kepada Allah. ” saya sama sekali tidak mengalami ketegangan. Pada hal saya hidup di gurun pasir. Bahkan saya hidup di surga Allah karena saya mendapatkan ketenangan, sikap qana’ah dan sikap ridha. Banyak orang yang menertawakan sifat” pasrah kepada Tuhan” yang telah diyakini oleh orang-orang muslim Arab. Tapi siapa tahu justru orang-orang muslim inilah yang benar dan dan telah menemukan hakikat kebenaran.Mereka menamakan dengan istilah ”pasrah kepada Tuhan” dengan istilah Maktubah (tersurat), Qismah (jatah) atau Qadha ( ketentuan).Selama tujuhbelas tahun ini aku masih menggunakan teori orang Arab yaitu Qadha nya Allah, saat aku menghadapi kejadian-kejadian yang memerlukan ketenangan dan ketentraman. Dengan cara yang aku dapatkan dari orang – orang Arab ini, aku lebih dapat menenangkan sarafku daripada ribuan obat-obat penenang. Menurut Karel dan Budley, keimanan merupakan obat pereda ketegangan syaraf Namun keimanan seperti yang mereka maksudkan belum sepenuhnya sesuai dengan pengertian iman dalam Islam yang sesungguhnya. Sementara itu Dale Carnigie, seorang penulis besar tentang ilmu-ilmu kejiwaan, dengan jelas dan tegas mengatakan tentang pengaruh iman dalam mencegah ketegangan. ” Para dokter kejiwaan sepakat bahwa keimanan yang kokoh dan berpegang kepada agama dapat menghilangkan ketegangan syaraf dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit ini. Pengaruh ketegangan dan kecemasan pada jiwa manusia sering melekat pada hatinya, sehingga mengapa pengetahuan modern sangat memperhatikan ilmu kejiwaan, kenapa pula kesehatan jiwa telah menjadi titik perhatian hampir semua kalangan dokter, baik para dokter kejiwaan maupun bukan. Hal itu dikarenakan ketegangan dan gangguan kejiwaan sangat berdampak pada jiwa, watak/karakter dan anatomis manusia. Orang – orang muslim dahulu telah mengetahui hal semacam itu, hal ini dapat kita lihat melalui sabda Nabi Muhammad SAW saat berdoa ;


Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari segala kecemasan dan kesusahan.

Ali bin Abu Thalib ditanya tentang pasukan Allah yang paling dahsyast, lalu beliau menjawab bahwa Pasukan Allah yang paling dahsyat ada sepuluh diantaranya yang nomor sepuluh adalah ketegangan (kecemasan) yang mengalahkan tidur. Maka ketegangan merupakan pasukan Allah yang paling dahsyat, sebab bila ketegangan bertiup melalui hati akan menghancurkan hati dan merusaknya serta memalingkan hati dari kehidupan yang baik. Kehidupan, dalam pandangan orang yang tegang atau stres hanyalah seluas lubang jarum. Ia hanya melihat kehidupan yang luas ini dalam keadaan serba sempit dan menyesakkan. Inilah yang menyebabkan para dokter mengetahui betapa pentingnya ketenangan jiwa, dan betapa besar pengaruhnya kepada kesehatan manisia secara umum. Apa yang kita lihat sebenarnya ketika orang – orang asyik dengan merokok, minum alkohol dan menikmati obat-obatan yang dapat menenangkan sesaat, perbuatan semacam itu hanyalah sedang bergelut atau berdekatan dengan ketegangan yang nyata. Tanpa itu semuanya ketegangan menjadi sering muncul akan tetapi belum sepenuhnya mereka sadar akan bahaya yang lebih besar yaitu munculnya tekanan jiwa dan menurunnya kesehatan.Suatu hal yang merepotkan para dokter jiwa saat ini adalah dampak kebudayaan modern pada kesehatan manusia. Bertambahnya kemajuan zaman, jika tidak diimbangi dengan perkembangan nilai-nilai moral, justeru nilai-nilai moral akan terpuruk, hal ini jelas memiliki dampak yang buruk pada kesehatan jiwa. Timbulnya penyakit-penyakit modern sangat menghawatirkan para dokter saat ini. Seseorang yang terkena penyakit modern ini dinamakan ” tekanan jiwa ” atau stres berat yaitu suatu kondisi yang sangat menyedihkan dan secara terus menerus menguasai orang tersebut sehingga dapat mengubah kondisi alami manusia menjadi kondisi sakit.Membiasakan sholat serta shalat tahajud yang dilaksanakan dengan penuh konsisten/istiqomah merupakan sarana bagi seorang muslim untuk mencapai tangga dan menapaki tingkat menuju ke puncak ke imanan . Al Qur’an berorientasi kepada keimanan, sedangkan sholat merupakan salah satu sarana jalan menuju keimanan. Karena iman sangat penting bagi jiwa dan hati manusia, maka hendaknya dilakukan dengan niat dan ikhlas

a. Niat

Secara etimologis, niat berasal dari niyyah atau an-niyyah identik dengan al-qashad, as-‘azimah, al-‘iradah, alhimmah, yang mengandung pengertian: maksud, keinginan, kehendak, keinginan yang kuat, dan menyengaja.

Menurut Qardhawi, definisi niat dari berbagai ulama sbb:
• Niat adalah kemauan yang kuat
• Niat adalah tujuan yang terbetik di dalam hati
• Niat adalah dorongan hati yang dilihat sesuai dengan tujuan, baik berupa rumusan demi mendatangkan menfaat atau menghindarkan diri dari mudarat, baik fisik – material maupun psikis – spiritual
• Niat adalah tuntutan yang kuat
• Hakikat niat adalah pengaitan tujuan dengan hal tertentu yang dituju
• Niat adalah tujuan sesuatu yang disertai dengan pelaksanaannya

Niat itu wajib dalam ibadah, karena merupakan syarat sahnya suatu ibadah. Dalam masalah muamalah dan adat kebiasaan, jika bermaksud untuk memperoleh keridhaan Allah Swt dan mendekatkan diri kepada-Nya, diharuskan memakai niat. Sementara untuk meninggalkan perbuatan maksiat tidak dituntut adanya niat, begitu juga dengan upaya menghilangkan najis. Mengucapkan niat tidak disyariatkan dalam Islam, kecuali yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Swt untuk: melaksanakan ihram haji, waktu akan menyembelih korban, atau hewan denda dalam haji. Dalam Al-Qur’an, niat itu diungkapkan dengan kata-kata ikhlas dan mukhlish – yang berkaitan erat dengan niat ikhlas; sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqarah 22, Az-Zumar 2, Luqman 32, Al-Ankabut 65, al-Bayyinah 5. Sabda Rasulullah Saw: Tiap perbuatan hanya sah dengan adanya niat, dan tiap ornag akan mendapatkan imbalan sesuai dengan amalnya (HR Bukhari dan Muslim).

Terapi sholat tahajjud yang dijalankan dengan tepat, kontinyu, khusyuk dan ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi yang positif sehingga menimbulkan copring mechanism yang efektif. Dari penelitian ini, seharusnya menggugah semangat kita untuk melaksanakan sholat tahajjud. Sholat tahajjud sebagai upaya kita mendekatkan diri kepada Allah, yang telah memberi kita rezeki berlimpah, juga dapat menjadi terapi untuk menjaga kesehatan diri kita atau menyembuhkan segala macam penyakit. Maka, mulai sekarang mari kita galakkan gerakan sholat tahajjud mulai dari diri kita, keluarga dan lingkungan, sehingga kita memiliki pribadi dan diri yang sehat, tangguh dan memiliki kinerja yang baik.

b. Ikhlas
Makna ikhlas adalah membersihkan sesuatu hingga menjadi bersih, membersihkan segala perbuatan dari ketidak mampuan, termasuk apa yang timbul dari keinginan untuk menyenangkan diri sendiri dan mahluk lain, atau tujuan dari selain Allah Swt. Ikhlas adalah manunggalnya tujuan kepada yang Mahabenar dalam ketaatan. Ahli tassawuf berpendapat bahwa ibadah yang diterima Allah Swt adalah ibadah yang dilakukan dengan niat ikhlas, bersih dari riyaa’ dan syirik. Ketidak bersihan tujuan dari syirik lahir dan batin (meskipun dari segi fisik/syar’i benar) menyebabkan tertolaknya ibadah oleh Allah Swt. Syirik dalam ibadah mencakup segala aspek yang memasukkan keridhaan dan kepuasan dari selain Allah Swt, entah itu dari diri sendiri atau orang lain. Jika itu untuk kepuasan orang lain disebut dengan syirik lahiriah, sementara bila untuk memuaskan diri sendiri disebut syirik batiniah.
Beberapa contoh syirik yang dimaksudkan oleh ahli tassawuf itu antara lain:
• Ibadah yang dilakukan karena takut pada siksaan Allah dan mendambakan surga, bukan karena ikhlas mendapatkan keridhaan Allah.
• Niatan shalat tahajjud karena ingin rezeki lebih banyak, bukan karena rindu ridha Allah Swt.
• Niat bersedekah dan memberi santunan dengan harapan selamat dari bencana, bukan mencari ridha Allah Swt.
Sekalipun secara fikih sah, namun dari segi makrifat ibadah semacam itu tergolong tidak ikhlas karena dilandasi tujuan dan maksud duniawi atau mencari pemeneuhan kehendak nafsu duniawi.
Hakikat Khusyuk dalam Salat
Secara bahasa, khusyuk diartikan dengan tunduk, rendah hati, takluk, dan mendekat – hati maupun badan. Jika dikaitkan dengan suara berarti diam, jika dihubungkan dengan pandangan mata, berarti rendah. Menurut pengertian syariat, tunduk itu ada kalanya dalam hati atau dengan badan, seperti diam, atau keduanya. Khusyuk bisa dibagi atas:
1. khusyuk lahiriah, yakni melakukan gerak-gerik shalat dan ucapannya sesuai dengan tuntunan dan ajaran Rasulullah Saw;
2. khusyuk batiniah, yakni melakukan sholat dengan hati penuh rasa harap, cemas, takut, merasa diawasi, dan suasana mendukung terciptanya pelaksanaan lahir batin.
Al Ghazali menjelaskan hakikat khusyuk:
(1) Kehadiran hati;
(2) Mengerti apa yang dibaca dan diperbuat;
(3) Mengagungkan Allah Swt;
(4) Merasa gentar terhadap Allah Swt;
(5) Merasa penuh harap kepada Allah Swt; dan
(6) Merasa malu terhada-Nya

Rasulullah Saw menyatakan bahwa khusyuk adalah pekerjaan hati, dan khusyuknya hati membawa kekhusyukan fisik, sehingga beliau sering berdoa dengan kalimat:”Ya Allah! Aku mohon perlindungan-Mu dari hati yang tidak khusyuk.” Para ulama berbeda pendapat tentang khusyuk dan sahnya shalat. Sebagian ulama sufi memasukkan khusyuk sebagai salah satu di antara syarat sah shalat, sementara ulama fikih memandangnya sebagai sunnah saja (artinya ketiaadan kekhusyukan tidak membatalkan shalat). Al-Qur’an sendiri membatasi kesuksesan orang beriman itu dengan kekhusyukan dalam shalatnya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya (QS. Al-Mukminun [23]: 1-2).

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ {1}
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ {2}

IMAN kepada ALLAH yang mencakup semua rukun-rukun iman yang 6. Dalam ayat ini Allah menjelaskan, bahwa sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, dan sebaliknya amat rugilah orang-orang kafir yang tidak beriman, karena walaupun mereka menurut perhitungan banyak mengerjakan amal kebaikan, akan tetapi semua amalnya itu akan sia-sia saja di akhirat nanti, karena tidak berlandaskan iman kepada-Nya. Sesungguhnya lafal Qad di sini menunjukkan makna Tahqiq, artinya sungguh telah pasti (beruntunglah) berbahagialah (orang-orang yang beriman). Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan sifat yang kedua yaitu seorang mukmin yang berbahagia itu, jika salat benar-benar khusyuk dalam salatnya, pikirannya selalu mengingat Tuhan, dan memusatkan semua pikiran dan pancainderanya dan munajat kepada Allah SWT. Dia menyadari dan merasakan bahwa seorang yang salat itu benar-benar sedang berhadapan dengan Tuhannya, maka oleh karena itu seluruh badan dan jiwanya diliputi kekhusyukan, kekhidmatan dan keikhlasan, diselingi dangan rasa takut dan diselubungi dengan penuh harapan kepada Tuhannya. Maka untuk dapat memenuhi syarat kekhusyukan dalam salatnya, harus memperhatikan tiga perkara.

a). Mengerti tentang bacaannya, supaya ucapan lidahnya dapat diikuti dengan pengertiannya, sesuai dengan ayat Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?. (Q.S. Muhammad: 24)

أَفَمَن كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِ كَمَن زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءهُمْ {14}

Maka apakah orang-orang yang berpegang pada keternagan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (syaitan) menjadikan mereka memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya(QS. 47:14)


Dalam ayat ini Allah SWT. mengadakan perbandingan antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang yang kafir dengan mengatakan, "Apakah sama orang yang mau berpikir sehingga ia mempunyai pengertian, pemahaman dan keyakinan terhadap agama Allah dan Alquran yang diturunkan kepada Muhammad dengan orang-orang yang tidak mau menggunakan pikirannya. sehingga ia tidak percaya bahwa Allah akan memberi pembalasan yang setimpal kepada orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya dan godaan setan? Tentu saja kedua macam orang itu tidak sama, bahkan mempunyai perbedaan sangat besar. Pada ayat yang lain Allah berfirman:

Artinya:
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-Mu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (Q.S. Ar Ra'd: 19) Dan firman Allah SWT.:

Artinya:
Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al Hasyr: 20)

b). Ingat kepada Allah dan takut kepada ancaman-Nya, sesuai dengan Firman-Nya : Artinya: Dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (Q.S. Taha: 14)

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي {14}

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.(QS. 20:14)


Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan wahyu yang utama dan terpenting ialah bahwa tiada Tuhan yang sebenarnya melainkan Allah SWT, tiada sekutu bagi-Nya, untuk menanamkan rasa tauhid, meng-Esakan Allah SWT, memantapkan pengakuan yang disertai dengan keyakinan dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Oleh karena itu hanya Dialah satu-satunya yang wajib disembah, ditaati peraturan-peraturan-Nya, Tauhid ini, adalah pokok dari segala yang pokok, dan tauhid ini pulalah merupakan kewajiban pertama dan atau untuk diajarkan lebih dahulu kepada manusia, sebelum pelajaran-pelajaran agama yang lain.

Pada akhir ayat ini Allah SWT. menekankan supaya salat didirikan. Tentunya salat yang sesuai dengan perintah-Nya, lengkap dengan rukun-rukun dan syariat-syariatnya, untuk mengingat Allah SWT. dan berdoa memohon kepada-Nya dengan penuh ikhlas. Menyebut ibadat salat di sini secara khusus, menunjukkan keutamaan ibadat salat itu dibanding dengan ibadat-ibadat wajib yang lain, seperti puasa, zakat, haji dan lain-lain. Antara lain keutamaan ibadat salat itu, ialah apabila dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tata tertib yang telah digariskan untuknya, ia akan mencegah seseorang dari perbuatan yang keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah SWT;

Artinya:
"Dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu, mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar". (Q.S Al Ankabut: 45)

Sebagian ahli Tafsir berpendapat bahwa penutup ayat ini, ditujukan kepada orang yang tidak menunaikan salat pada waktunya, apakah karena lupa atau lainnya, supaya melaksanakannya apabila ia sudah sadar dan mengingat perintah Allah yang ditinggalkan itu sebagaimana sabda Rasulullah saw.

Artinya:
Barangsiapa lupa menunaikan salat maka hendaklah ia melakukannya apabila ia telah mengingatnya, karena Allah SWT. berfirman, "Dirikanlah salat untuk mengingat Aku (perintah-Ku)!". (H.R Tirmizi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah) Dan sabdanya pula:

Artinya:
Apabila salah seorang kamu tidur sehingga tidak salat atau lupa salat hendaklah ia menunaikannya, apabila ia telah mengingatnya, karena sesungguhnya Allah SWT. berfirman, "Dan dirikanlah salat karena mengingat Aku". (H.R Bukhari dan Muslim dari Anas)

c). Salat berarti munajat kepada Allah, pikirannya dan perasaannya harus selalu mengingat dan jangan lengah atau lalai. Para Ulama berpendapat bahwa salat yang tidak khusyuk sama dengar. tubuh tidak berjiwa. Akan tetapi ketiadaan khusyuk dalam salat tidak membatalkan salat, dan tidak wajib diulang lagi.

Kalangan alim ulama memberikan rekomendasi agar mampu khusyuk sebagai berikut:
• Ketika shalat, hendaklah merenungkan bahwa ia sedang berdiri di hadapan Allah Yang Mahakuasa, yang Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam pikiran dan hati;
• Menghayati makna apa yang sedang dibaca;
• Memasukkan arti tersebut ke dalam hati;
• Tidak tergesa-gesa dalam ucapan dan amalan shalat;
• Menundukkan muka ke tempat sujud;
• Menjauhkan dari segala hal yang dapat mengusik ketenangan hati.

Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti Stres maupun Depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker). Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi atau tidak. Teori baru yang dikemukakan Prof. Dr. H.M Sholeh Drs.MPD.PNI dalam seminarnya bahwa Stres Bisa Dikelola. dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural", jelas Sholeh dalam disertasinya berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik. Tahajjud harus secara Ikhlas & Kontinyu Namun pada saat yang sama, shalat tahajjud pun bisa mendatangkan stres, terutama bila tidak dilaksanakan secara ikhlas dan kontinyu. "Jika tidak dilaksanakan dengan ikhlas, bakal terjadi kegagalan dalam menjaga homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel yang normal, tetapi jika dijalankan dengan ikhlas dan kontinyu akan sebaliknya", katanya kepada Republika. dengan begitu, keikhlasan dalam menjalankan shalat tahajjud menjadi sangat penting. Selama ini banyak kiai, dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan mental-psikis. Artinya, hanya Allah swt yang mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun lewat penelitiannya, Sholeh berpendapat lain. Ia yakin, secara medis, ikhlas yang dipandang sebagai sesuatu yang misteri itu bisa dibuktikan secara kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kortisol. "Keikhlasan Anda dalam shalat tahajjud dapat dimonitor lewat irama sirkadian, terutama pada sekresi hormon kortisolnya", kata pria yang meraih gelar doktor pada bidang psikoneoroimunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

Dijelaskan Sholeh, jika ada seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan shalat tahajjud, besar kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi itu tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam hari. Apabila sekresi kortisol tetap tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga berakibat munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan sekresi kortisol menurun, maka indikasinya adalah terjadinya produksi respon imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak ikhlas, kata Sholeh, akan menimbulkan Kekecewaan, Persepsi Negatif, dan Rasa Tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu menjadikan seseorang rentan terhadap serangan stres. Dalam kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif yang menekan proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin tidak terinduksi. Karena imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena infeksi dan kanker. Kanker, seperti diketahui, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal. kalau melaksanakan shalat tahajjud dengan ikhlas dan kontinyu akan dapat merangsang pertumbuhan sel secara normal sehingga membebaskan pengamal shalat tahajjud dari berbagai penyakit dan kanker (tumor ganas),

Shalat tahajjud yang dijalankan dengan tepat, kontinyu, khusuk, dan ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi positif sehingga menumbuhkan coping mechanism yang efektif. Sholeh menjelaskan, respon emosional yang positif atau coping mechanism dari pengaruh shalat tahajjud ini berjalan mengalir dalam tubuh dan diterima oleh batang otak. Setelah diformat dengan bahasa otak, kemudian ditrasmisikan ke salah satu bagian otak besar yakni Talamus. Kemudian, Talamus menghubungi Hipokampus (pusat memori yang vital untuk mengkoordinasikan segala hal yang diserap indera) untuk mensekresi GABA yang bertugas sebagai pengontrol respon emosi, dan menghambat Acetylcholine, serotonis dan neurotransmiter yang lain yang memproduksi sekresi kortisol. Selain itu, Talamus juga mengontak prefrontal kiri-kanan dengan mensekresi dopanin dan menghambat sekresi seretonin dan norepinefrin. Setelah terjadi kontak timbal balik antara Talamus-Hipokampus-Amigdala-Prefrontal kiri-kanan, maka Talamus mengontak ke Hipotalamus untuk mengendalikan sekresi kortisol

Sebuah penelitian ilmiah membuktikan, shalat tahajjud membebaskan seseorang dari pelbagai penyakit. Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala Anda kian bertambah, di sisi lain, Anda pun bisa memetik keuntungan jasmaniah. Insya Allah, Anda bakal terhindar dari pelbagai penyakit. Ketenangan Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa mendatangkan ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti Stres maupun Depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker). Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi atau tidak.

Demikian yang dapat disampaikan semoga bermanfaat

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Sumber berbagai materi yang di unduh di web
Prof. Dr. H.M Sholeh Drs.MPD.PNI dalam seminarnya Stres Bisa Dikelola.
Tafsur Al Quran Kementerian Agama ( d/h Depag )
READ MORE - Sholat Tahajud Sebagai Terapi Berbagai Penyakit

Harapan tetap sehat di usia emas ini

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Marilah dalam kesempatan yang baik ini senantiasa bertaqwa kepada Allah, karena kita ini sebagai hambaNya yang paling banyak menerima anugerah dari padaNya baik rakhmat, nikmat taufik dan hidayahNya yang telah dicurahkan kepada kita sekalian tanpa kita meminta terlebih dahulu, semuanya itu semata – mata hanya karena sifat belas kasih Allah terhadap hambaNya baik yang beriman maupun yang belum beriman.

Lain dari pada itu marilah kita bersyukur kepada Nya atas nikmat sehat dan segala karuniaNya dengan kita pergunakan untuk meraih kebaikan sebanyak mungkin dan marilah kita saling membagi bagi kesempatan menyampaikan hal hal yang dapat bermanfaat bagi orang lain atau pesan singkat yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Barang kali melalui tulisan ini ada manfaatnya bagi kita, dan mudah–mudahan kita termasuk golongan orang–orang yang bisa pandai mempergunakan karunia Allah untuk memperperbanyak bekal dalam kondisi badan yang semakin hari kita merasakan betul bahwa proses tua sedang berjalan, untuk itu marilah kita menjaga agar tubuh kita menjadi bugar dan bersabar untuk menabung bekal yang akan kita bawa pada saat nanti Pada kesempatan ini kami ingin berbagi rasa keperdulian terhadap sesama umat mahluk Allah SWT untuk menyampaikan bagaiman kita menjaga kesehatan orang lanjut usia dengan harapan tetap sehat agar harapan hidup masih panjang di usia Emas ini ,

TETAP SEHAT DIUSIA EMAS

Kebutuhan kalori pada lanjut usia (lansia) tergantung dari usia, tinggi badan, berat badan, aktivitas, dan ada tidaknya penyakit yang menyertainya. Sejalan dengan bertambahnya usia, metabolisme tubuh dan kemampuan organ cerna akan menurun sehingga asupan makanan dan minuman yang berlebihan bisa menjadi beban kerja bagi organ-organ tubuh yang juga telah lansia. Bagaimana trik tetap sehat di usia emas. Status nutrisi pada lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua itu sendiri. Asupan makan pada lansia dipengaruhi oleh berbagai hal seperti faktor sosial ekonomi, fisiologi, patologi dan lain- lain. Demikian pula kebutuhan kalori pada lansia, sejalan dengan perubahan komposisi tubuhnya. Umumnya perubahan komposisi tubuh yang terjadi adalah komposisi lemak yang meningkat, komposisi cairan tubuh yang berkurang, komposisi otot yang menurun disertai penurunan massa tulang.

Perubahan komposisi tubuh inilah yang akan mempengaruhi laju metabolisme tubuh. Contohnya massa otot yang beratnya sekitar 40% dari berat badan memberikan sumbangan 20 – 25% terhadap laju metabolisme. Selain itu organ-organ yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi seperti hati, otak, jantung dan ginjal memberikan kontribusi sebesar 60 - 65% terhadap laju metabolisme. “Pada lansia terjadi penurunan dari aktivitas organ-organ yang disebutkan tadi. Akibatnya laju metabolisme mengalami penurunan. Penurunan metabolisme tersebut akan mempengaruhi kebutuhan kalorinya Hal ini perlu diperhatikan agar pemberian nutrisi pada lansia disesuaikan dengan kebutuhannya, agar kualitas kesehatannya tetap terjaga dengan baik.


WASPADA BERAT BADAN

Penurunan berat badan (BB) pada lansia merupakan faktor yang harus diwaspadai, karena mempengaruhi kesehatannya. Penelitian yang dilakukan di sebuah Panti Werdha menunjukkan lansia yang mengalami penurunan BB lebih dari 10% dalam waktu 6 - 36 bulan, didapatkan penurunan kesehatannya sebesar 62% dalam jangka waktu 3 tahun, sedangkan pada lansia yang tidak mengalami kehilangan BB angka penurunan kesehatannya hanya sebesar 42% dalam kurun waktu yang sama. Oleh karenanya dukungan nutrisi yang adekuat pada lansia merupakan hal yang sangat penting untuk tetap mempertahankan kualitas hidup dan kesehatan yang optimal.

TUA PROSES ALAMI

Pada dasarnya proses menua merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup termasuk juga manusia. Pada keadaan tersebut terjadi proses perubahan fisiologis yang mengakibatkan penurunan adaptasi terhadap lingkungan. Salah satu teori yang paling banyak dianut saat ini dalam proses menua ini adalah akibat adanya radikal bebas. Teori ini menerangkan proses menua terjadi akibat timbulnya kerusakan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Orang tua (manula) zaman sekarang lebih renta dibanding orang tua zaman baheu la.. Banyak penyebab seperti kita ketahui sekarang ini lingkungan kita banyak sekali polusi yang menyebabkan banyak radikal bebas ‘berkeliaran’. Selain itu kerentaan sedikit banyaknya ditunjang oleh gaya hidup masyarakat yang berbeda dibanding zaman dahulu. Baik saat bekerja hingga aktivitas sehari-hari. Masyarakat sekarang terutama para orang tua kurang melakukan aktivitas bila dibandingkan orang zaman dahulu. Kemajuan teknologi turut membantu kerentaan tersebut. Orang sekarang mau gampangnya saja seperti ke mana-mana naik mobil dan naik lift. Dalam hal pola makanan pun demikian mengalami perubahan. Kemungkinan lain adalah pengaruh faktor psikologis seperti stress yang banyak terjadi saat ini

GEJALA STRES

Gejalanya stres adalah kita merasa tidak tenang, baik hati maupun pikiran. Ketika respon stres ini terjadi, maka unsur neurotis di dalam otak kita tidak stabil.. Jika kita sering stres maka akan berpengaruh buruk pada otak kita, menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi. Dan itu juga akan berpengaruh pada memori, fokus, dan konsentrasi. Dan biasanya cenderung membuat kita tidak bisa tenang.

Mengontrol stres ini jika gejala alamiah ini melanda kita maka kita dapat memenejnya secara efektif yang bisa dilakukan:dengan mengendalikan pikiran. Bahwa manusia rata-rata mempunyai 60.000 pikiran dalam sehari, dan hampir 80% dari pikiran-pikiran itu negatif. Bayangkan, bagaimana pengaruh pikiran ini ke badan kita. Pikiran negatif ini mempengaruhi pola dan kelakuan yang ada di bawah pikiran sadar anda, dan ini mempunyai dampak yang tak sehat di badan anda.apabila gejala tersebut melanda pada diri kita, maka cara mengatasinya adalah dengan mengubah pikiran-pikiran negatif itu dengan pikiran positif dan berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa kita adalah apa yang anda pikirkan secara positif. Kalau perlu katakan kepada diri diri sendiri bahwa kita kuat, kita tidak apa-apa, kira bisa melalui semua ini. Ulangilah afirmasi positif ini sepanjang hari sampai ini mempengaruhi tekanan yang menghimpit diri kita. Pasti akan ada pengaruh perubahan pada sikap diri kita selanjutnya.

Cara lain mengurangi stres dengan mengurangi stimulan penyebab stres
Stres, gelisah, insomnia, dan pikiran yang berkelindan atau berjalan terlalu cepat dan sulit dikendalikan biasanya merupakan efek samping dari kebanyakan kafein. Stimulator sistem saraf pusat yang dipengaruhi kafein itu bertentangan dengan relaksasi tubuh dan ketenangan pikiran. Cara mengatasinya: dengan mencoba sedikit berbalik ke masa seminggu yang telah kita lalui, apa yang menyebabkan stres itu kita alami saat ini. Kurangi kafein dan coba ganti dengan teh herbal. Juga hindari minuman soda atau minuman lain yang dapat menstimulasi jaringan otak kita hingga membuat stres. Mengurangi stress dapat dilakukan dengan tarik napas dalam-dalam Jika anda betul-betul stres, maka napas anda cenderung dangkal, mungkin hanya sampai kerongkongan. Sayangnya, orang dewasa cenderung bernapas seperti ini. cara bernapas seperti ini dapat mempengaruhi tubuh dan memicu stres, dan juga mempengaruhi ketidaktenangan diri (gelisah).

Jika diri kita bisa belajar bernapas lebih dalam sepanjang hari - dengan bernapas dari diafragma - anda akan mengurangi rasa gelisah dan akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti tekanan darah yang tidak akan meningkat, dan jantung yang stabil. Selain itu, diperkirakan 70% toksin di dalam tubuh kita dikeluarkan melalui pernapasan.Banyak sekali cara untuk mengelola stres ini, hanya saja kita tidak mengetahui bagaimana cara yang benar, tepat, dan bermanfaat dalam pelaksanaannya. Cara sederhana tersebut yang paling sederhana tersebut atau breathing and relaxation, sebaiknya digunakan dimana pada saat kita merasa pernafasan kita mengalami perubahan dikarenakan detak jantung yang mulai berdegub kencang ketika dalam keadaan stress

Tentukan posisi tubuh yang nyaman, Bernafas secara perlahan, tidak terburu – buru dan membayangkan sesuatu yang bersifat menenangkan, tahan nafas beberapa saat dan mengatakan pada diri sendiri biarkan diri ini tenang, dan secara perlahan keluarkan udara dari hidung. Tempatkan jari kita pada nadi di tangan, setelah itu bernafas secara perlahan, perhatikan dan rasakan denyut nadi di tangan. Setelah itu tentukan jumlah hitungan untuk tiap menarik nafas, menahan nafas, dan membuangnya. ditambah kita berkata di dalam hati “tarik…buang…tarik…buang…tarik” begitu seterusnya, secara konstan. Lakukan sepuluh hitungan di setiap stepnya. Apabila dilakukan dengan benar, perasaan cemas dan degup jantung yang keras diharapkan akan kembali normal. Cara pernafasan ini sebaiknya dilakukan pada saat kita merasa kelelahan atau ingin menenangkan debar jantung yang kencang( Girdano, L A. 2005).

Selain latihan pernafasan, alternative lainnya ialah kita berolah raga. Kenapa? Dengan berolah raga kita dapat merasakan perubahan dari segi psikis dan fisik. Kita menjadi terlihat segar dan memancarkan enegi positif, sehingga kita menjadi nyaman atas diri kita sendiri, kita dapat mengontrol emosi dan perasaan kita. Yang terpenting ialah kita harus berpikir positif akan diri kita (self-esteem yang tinggi) dan orang lain,
Dan cara yang terakhir ialah istirahat dan tetap menjaga pola makan sekaligus nutrisinya. Kita ketahui dari penjelasan di atas pada saat kita mudah stress, pola makan kita berubah, mungkin perubahan yang terjadi haruslah kita ikuti tetapi jangan kita terlarut di dalamnya. Dengan berpikir positif dan jernih, kita dapat memilah antara mana kebahagiaan yang bermanfaat atau merugikan. Dengan kita megenal apa itu stres, apa itu stressor atau sember stres, apa reaksi yang kita rasakan, dan bagaimana kita dapat merngoptimalkan stres dengan coping strategy yang kita ketahui sebelumnya. Sehingga stress yang dirasakan dapat kita kelola dan kendalikan sesuai dengan kadar atau kapasitasnya terhadap psikologis dan psikis kita. Selain latihan pernafasan, alternative lainnya ialah kita berolah raga. Kenapa? Dengan berolah raga kita dapat merasakan perubahan dari segi psikis dan fisik. Kita menjadi terlihat segar dan memancarkan enegi positif, sehingga kita menjadi nyaman atas diri kita sendiri, kita dapat mengontrol emosi dan perasaan kita. Yang terpenting ialah kita harus berpikir positif akan diri kita (self-esteem yang tinggi) dan orang lain, termasuk Si Dia. Di mana pada saat kita berbicara, kita menatap matanya dan menggunakan bahasa yang tegas dan tidak terlihat membingungkan.

Dan cara yang terakhir ialah istirahat dan tetap menjaga pola makan sekaligus nutrisinya. Kita ketahui dari penjelasan di atas bahwa pada saat kita jatuh cinta, pola makan kita berubah, mungkin perubahan yang terjadi haruslah kita ikuti tetapi jangan kita terlarut di dalamnya. Dengan berpikir positif dan jernih, kita dapat memilah antara mana kebahagiaan yang bermanfaat atau merugikan. Dengan kita megenal apa itu stres, apa itu stressor atau sember stres, apa reaksi yang kita rasakan, dan bagaimana kita dapat merngoptimalkan stres dengan coping strategy yang kita ketahui sebelumnya. Sehingga stress yang dirasakan dapat kita kelola dan kendalikan sesuai dengan kadar atau kapasitasnya terhadap psikologis dan psikis kita.

PERBAIKI POLA HIDUP

Disamping hal yang telah disebutkan bahwa pola hidup dan pola makanan juga bisa mempengaruhi terjadinya semua itu. Misalnya pola makanan yang tidak seimbang antara asupan dengan kebutuhan baik jumlah maupun jenis makanannya, seperti makan makanan tinggi lemak, kurang mengkonsumsi sayuran dan buah dan sebagainya. Juga makanan yang melebihi kebutuhan tubuh yang bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan. Pola hidup juga bisa mempengaruhi hal tersebut terutama kurangnya aktifitas fisik. Akibatnya, timbul penyakit yang sering diderita antara lain diabetes melitus atau kencing manis, penyakit jantung, hipertensi, kanker atau keganasan dan lain-lain. Jika sudah terjadi maka penyakit tersebut harus diterapi dan selanjutnya harus menerapkan pola hidup maupun pola makan yang benar sehingga kerusakan yang terjadi tidak menjadi lebih berat. Menginjak usia 40 tahun ke atas, sebetulnya kata Dr. Ririn lebih lanjut, tidak perlu menghindari pada satu jenis makanan tertentu. Sepanjang orang tersebut dalam keadaan sehat atau tidak menderita suatu penyakit. Tidak perlu menghindari terhadap jenis makanan tertentu. Terpenting adalah selalu menerapkan pola hidup maupun pola makan yang sehat. Karena pada dasarnya semua makanan yang halal adalah bermanfaat selama makannya tidak berlebihan dan diolah secara benar. Tetapi memang harus diperhatikan misalnya mengurangi makanan yang tinggi lemak. Lebih baik konsumsi kebutuhan dan lebih banyak makan buah dan sayur.

PERBANYAK SAYUR DAN BUAH

Untuk mencegah terjadinya penuaan dini maka harus makan dengan pola makan yang benar. untuk selalu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dimana makanan tersebut terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sesuai dengan yang diperlukan tubuh. Yang penting tidak boleh berlebihan. Hindari makanan tinggi lemak, lebih banyak makan sayur dan buah karena banyak mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dan juga mengandung antioksidan yang bisa melawan radikal bebas yang ada. Dan jangan lupa aktivitas fisik dengan olah raga teratur. Oleh sebab itu untuk tidak memicu timbulnya penyakit maka harus sesuai kebutuhan sejak dini yaitu sejak bayi. Makanan sehat bagi yang berusia lanjut pada dasarnya harus sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan adanya penyakit penyerta serta komplikasinya (bila ada). Perlu dipertimbangkan pembagian porsinya. Porsi kecil dan sering serta selalu memperhatikan keadaan gigi geligi. Juga harus diperhatikan kebutuhan cairan untuk menghindari dehidrasi. Bisa tambahkan vitamin atau mineral sesuai kebutuhan bila perlu. Asupan air sebesar 6 sampai 8 gelas per hari, dianjurkan meningkatkan asupan sayur dan buah, serta membatasi asupan asam lemak jenuh, kolesterol, garam dan gula. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan manula. Pada dasarnya untuk mempertahankan kesehatan kita harus menjalankan pola hidup dan pola makan yang benar sesuai dengan yang telah diuraikan di atas dan dilakukan sejak dini. Karena organ-organ tubuh apabila sudah rusak atau terjadi gangguan akan sering susah untuk diperbaiki bahkan mungkin tidak bisa diperbaiki lagi.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita senua
Wwassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Tulisan ini merupakan hasil kompilasi yang dapat download di web
Dr. Inayah Budiasti MS SPGK dari Hanglekiu Medical Center, Jakarta Selatan.
Dr. Ririn Hariani, Kepala Instalasi Gizi dan Tata Boga dari RS. Kanker Dharmais, Jakarta,
READ MORE - Harapan tetap sehat di usia emas ini